– Ada berbagai perangkat elektronika di dunia. Salah satu yang paling sering digunakan manusia adalah transformator. Apa yang dimaksud dengan transformator? Berikut adalah penjelasannya! Pengertian transformator Transformator adalah suatu perangkat elektronik yang kerap disebut sebagai trafo. Dilansir dari Encyclopedia Britannica, transformator adalah alat yang memindahkan energi listrik dari suatu rangkaian arus bolak-balik ke rangkaian lainnya dengan menaikkan atau menurunkan berbentuk kumparan dari kawat yang dililitkan pada suatu inti besi. Terdapat dua jenis kumparan, kumparan primer dan kumparan sekunder Kumparan primer adalah lilitan pada satu sisi inti besi dan menjadi tempat masuknya arus listrik. Sedangkan kumparan sekunder adalah lilitan sisi lainnya dari inti besi dan menjadi tempat keluarnya arus listrik. Baca juga Penerapan Induksi Magnetik pada Trafo Fungsi transformator Fungsi transformator adalah mengubah besaran listrik suatu rangkaian. Besaran utama yang diubah oleh sebuah transformator adalah tegangan. Transformator berfungsi untuk menurunkan atau menaikkan tegangan listrik. Transformator atau trafo step up berfungsi untuk menaikkan tegangan listrik. Adapun, transformator atau trafo step down berfungsi untuk menurunkan tegangan listrik. Transformator step up dan step down digunakan untuk mengubah tegangan di beberapa titik dalam sistem distribusi tenaga kerja transformator Cara kerja transformator didasarkan oleh prinsi induksi elektromagnetik. Trafo menggunakan kumparan kawat, yang jika dialiri arus bolak-balik maka akan menciptakan induksi elektromagnetik. Artinya, arus listrik pada kawat melingkar menghasilkan medan magnet. Dilansir dari BBC, inti besi tempat melilitnya kumparan kawat meningkatkan medan magnet yang dihasilkan dari induksi. Arus listrik AC yang bolak-balik menghasilkan fluks yang terus berubah. Baca juga Penggunaan Persamaan Efisiensi Trafo untuk Mencari Kuat Arus Primer Dilansir dari Circuit Today, fluks bolak-balik tersebut memengaruhi kumparan sekunder dan menghasilkan gaya gerak listrik juga arus listrik yang dijelaskan oleh Hukum Faraday. Transformator dapat menaikkan atau menurunkan tegangan bergantung dengan jumlah lilitan kawatnya. Untuk menaikkan tegangan, jumlah lilitan primer trafo harus lebih sedikit dari jumlah lilitan sekundernya. Sedangkan, jika ingin menurunkan tegangan maka jumlah lilitan primer trafo harus lebih banyak dari jumlah lilitan sekundernya. Berdasarkan cara kerjanya, ada istilah transformator ideal. Apa yang dimaksud dengan transformator ideal? Transformator ideal adalah trafo yang efisiensi kerjanya 100%, di mana semua fluks yang dihasilkan kumparan primer diteruskan sepenuhnya ke kumparan sekunder. Namun, hal tersebut sangat sulit terjadi. Mengingat akan selalu terjadinya kehilangan energi pada trafo dikarenakan udara terbuka ataupun faktor lain. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Trafostep up / step down.. Trafo jenis ini berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan tegangan tertentu. Misalnya saja listrik rumah bertegangan 220v sedangkan kebetulan kita punya peralatan listrik yang membutuhkan tegangan 110v, kita dapat menggunakan alat ini untuk bisa mendapatkan tegangan 110v sesuai dengan kebutuhan peralatan listrik yang kita miliki.
Adik-adik, materi fisika kita kali ini akan membahas tentang salah satu jenis transformator, yaitu transformator step up. Materi ini sendiri sering dipelajari oleh siswa SMP kelas 9 dan siswa SMA kelas 12. Sebagaimana yang diketahui, transformator atau trafo adalah komponen listrik yang berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan tegangan. Untuk keperluan tersebut, maka transformator terbagi menjadi dua jenis, yaitu transformator yang digunakan untuk menaikkan tegangan dan transformator yang digunakan untuk menurunkan tegangan. Nah, transformator step up melakukan salah satu dari kedua fungsi tersebut, yakni menaikkan tegangan. Sementara itu, untuk menurunkan tegangan fungsinya dilakukan oleh transformator step down. Seperti apa sih jenis transformator penaik tegangan ini? Baiklah, berikut ini pembahasannya... Pengertian Transformator Step Up Apa itu transformator step up? Dalam dunia kelistrikan, transformator trafo step up adalah alat yang digunakan untuk menaikkan tegangan listrik bolak-balik AC sehingga tegangan yang dihasilkan lebih besar dari tegangan sumber. Tegangan sumber disebut dengan tegangan primer VP, sedangkan tegangan yang dihasilkan disebut dengan tegangan sekunder VS. Jadi, transformator step up akan menghasilkan tegangan sekunder yang lebih besar daripada tegangan primer. Secara umum, sebuah transformator terdiri atas Sebuah inti besi yang tak berujung pangkal yang terdiri dari beberapa lapis yang disekat satu sama lain. Dua buah kawat kumparan yang dililitkan pada inti besi tersebut, selanjutnya disebut lilitan primer dan lilitan sekunder. Kemampuan transformator step up untuk menaikkan tegangan didapat dari perbandingan antara jumlah lilitan primer dan lilitan sekundernya. Lilitan primer adalah lilitan yang terhubung dengan arus dan tegangan sumber tegangan primer, sedangkan lilitan sekunder adalah lilitan tempat keluarnya arus dan tegangan sekunder. Pada transformator step up, jumlah lilitan sekundernya lebih banyak daripada jumlah lilitan primernya. Transformator step up dapat dijumpai penggunaannya di jaringan-jaringan pembangkit listrik untuk menaikkan tegangan pada jalur transmisi. Untuk keperluan elektronika, transformator step up banyak dipasang pada rangkaian inverter, televisi, dan rangkaian yang memerlukan tegangan listrik tinggi lainnya. Ciri-Ciri Transformator Step Up Transformator step up bisa dikenali dari ciri-cirinya, antara lain Tegangan primer VP lebih kecil daripada tegangan sekunder VS atau VP IS. Sehingga, prinsip transformator step up adalah VP VP NP NP IP > IS atau IS < IP Cara Kerja Transformator Step Up Cara kerja transformator trafo step up mengikuti cara kerja transformator pada umumnya, yaitu berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik dalam hukum Faraday. Induksi elektromagnetik menghasilkan tegangan atau beda potensial yang disebut gaya gerak listrik induksi. Jadi, ketika lilitan primer dihubungkan dengan tegangan input berupa arus bolak-balik, arus yang mengalir pada lilitan primer akan menginduksi inti besi transformator. Selanjutnya, di dalam inti besi akan mengalir flux magnet dan flux magnet ini akan menginduksi lilitan sekunder sehingga pada ujung lilitan sekunder akan terdapat tegangan GGL induksi sesuai dengan hukum Faraday. Oleh karena ggl induksi berbanding lurus dengan jumlah lilitan, maka ggl induksi pada bagian sekunder lebih besar daripada ggl induksi pada bagian primer. Itulah sebabnya mengapa sehingga transformator step up bisa menghasilkan tegangan sekunder yang lebih besar daripada tegangan primer. Rumus Transformator Step Up Rumus transformator step up mengikuti rumus umum yang berlaku pada sebuah transformator, yaitu 1. Rumus Hubungan Tegangan dan Lilitan Hubungan antara tegangan dan jumlah lilitan transformator dirumuskan dengan persamaan matematis VP/VS = NP/NS 2. Rumus Hubungan Lilitan dan Kuat Arus Hubungan antara jumlah lilitan dan kuat arus listrik transformator dirumuskan dengan persamaan matematis 3. Rumus Hubungan Kuat Arus dan Tegangan Hubungan antara kuat arus listrik dan tegangan beda potensial transformator dirumuskan dengan persamaan matematis Keterangan VP = tegangan primer atau tegangan masukan volt VS = tegangan sekunder atau tegangan keluaran volt IP = arus primer A IS = arus sekunder A NP = jumlah lilitan sekunder NS = jumlah lilitan primer 4. Rumus Efisiensi Transformator Step Up η Efisiensi transformator step up dirumuskan dengan persamaan matematis η = VS . IS/VP . IP . 100% atau η = NS . IS/NP . IP . 100% Keterangan η = efisiensi transformator % Fungsi Transformator Step Up Secara umum, transformator step up berfungsi untuk menaikkan tegangan listrik sehingga lebih besar dari tegangan sumber. Tujuan menaikkan tegangan listrik dari trafo step up adalah untuk menghasilkan tegangan listrik yang besarnya sesuai dengan kebutuhan peralatan. Karena fungsinya ini, maka transformator step up menjadi salah satu komponen penting dalam berbagai perangkat kelistrikan dan elektronika. Berikut ini beberapa di antaranya 1. Fungsi Transformator Step Up pada Pembangkit Listrik Sebelum dikirim, tegangan listrik yang dihasilkan generator pembangkit listrik perlu dinaikkan menggunakan transformator step up. Tujuannya adalah untuk menekan perubahan jumlah energi listrik yang berubah menjadi energi kalor selama proses pengiriman. 2. Fungsi Transformator Step Up pada Rangkaian Inverter Transformator step up juga berfungsi untuk menaikkan tegangan pada rangkaian inverter push-pull. Dengan transformator step up, inverter bisa menghasilkan tegangan listrik sesuai dengan besaran yang dibutuhkan. 3. Fungsi Transformator Step Up pada Televisi Televisi membutuhkan tegangan tinggi agar dapat menghasilkan gambar, khususnya pada televisi jenis tabung. Pada televisi tabung, gambar dihasilkan oleh sinar katode yang memerlukan tegangan tinggi agar bisa terpancar. Karena itulah, tegangan sumber perlu dinaikkan dengan transformator step up. Contoh Soal Transformator Step Up Berikut ini adalah beberapa contoh soal tentang transformator step up lengkap dengan pembahasannya Contoh Soal 1 Sebuah transformator mempunyai kumparan primer dan sekunder dengan jumlah lilitan masing-masing 400 dan Transformator tersebut dihubungkan dengan jaringan bertegangan arus bolak-balik 220 V. Tegangan keluarannya sebesar... Jawaban Diketahui NP = 400 NS = VP = 220 Volt Ditanyakan VS =...? Penyelesaian VP/VS = NP/NS 220/VS = 400/ VS = 220 . = V. Jadi, tegangan keluarannya sebesar volt. Contoh Soal 2 Sebuah transformator dengan tegangan primer 110 volt dan tegangan sekunder 220 volt mempunyai efisiensi 80%. Jika arus pada kumparan primer 5 A, maka arus sekundernya adalah... Jawaban Diketahui VP = 110 volt VS = 220 volt η = 80% IP = 5 A Ditanyakan IS ..? Penyelesaian η = VS . IS/VP . IP . 100% 80% = 220 . IS/110 . 5 . 100% 80%/100% = 220 . IS/550 0,8 = 220 . IS/550 IS = 0,8 . 550/220 = 2 A Jadi, arus sekundernya adalah 2 A. Kesimpulan Jadi, transformator step up step up transformer adalah trafo yang berfungsi untuk menaikkan tegangan sehingga lebih besar dari tegangan sumber. Gimana adik-adik, udah paham kan materi transformator step up di atas? Jangan lupa lagi yah. Sekian dulu pembahasan kali ini, bagikan agar teman yang lain bisa membacanya. Terima kasih, semoga bermanfaat.
13Gambar 2.4 Gelombang Keluaran Trafo Stepdown[4] B. Rectifier (Penyearah Gelombang) Peranan rectifier dalam rangkaian catu daya adalah untuk mengubah tegangan listrik AC menjadi tegangan listrik DC. Rectifier biasanya terdiri dari dioda-dioda. Pada rangkaian penyearah terdapat 2 jenis yaitu “Half Wave Rectifier” yang terdiri dari 1 komponen dioda dan “Full Wave
Sistem penyaluran energi listrik memuat banyak proses dan bagian, mulai dari sitem pembangkitan hingga sampai ke konsumen. Salah satu bagian sistem penyaluran adalah sistem transmisi yang akan menyalurkan energi listrik dari satu gardu induk GI ke gardu induk lain. Pada suatu sistem transmisi setidaknya menyalurkan energi lisrik dengan tegangan yang sangat tinggi. Jika dibandingkan dengan tegangan listrik di rumah sekitar 220 – 380 volt saja maka tegangan listrik pada sistem transmisi mencapai Volt yang begitu transmisi juga disebut dengan SUTT Saluran Udara Tegangan Tinggi dengan tegangan 75 – 150 kV dan SUTET Saluran Udara Tegangan Ekstra tinggi dengan tegangan 500 kV namun ada juga saluran transmisi bawah tanah. Ada beberapa pertanyaan mengenai saluran transmisi diantaranya adalah “Mengapa tegangan listrik harus dinaikkan terlebih dahulu sebelum ditransmisikan? Mengapa energi listrik dari pembangkit 220 volt tidak langsung disalurkan ke konsumen? Mengapa transmisi daya listrik menggunakan tegangan tinggi?” Jawabannya sebagai tiga alasan mengapa tegangan energi listrik harus dinaikkan terlebih dahulu sebelum disalurkan pada transmisi, yaitu1. Untuk Mengurangi Rugi-Rugi DayaPerlu anda ketahui bahwa kawat tembaga / kabel pada transmisi memiliki resistansi. Besarnya nilai resistansi tersebut berbanding lurus dengan panjang kabel dan berbanding terbalik dengan luas penampang penghantar kawat kabel. Ada pertimbangan dari dua hal sebelumnya, pertama resistansi akan berkurang ketika menggunakan penghantar dengan luas penampang yang besar namun hal tersebut tidak dilakukan sebab butuh modal yang banyak dan tower transmisi tidak sanggup untuk menopang. Kedua resistansi akan berkurang ketika penyaluran transmisi tidak jauh namun tidak bisa dilakukan sebab transmisi ditujukan untuk penyaluran jarak jauh. Karena resistansi penghantar sulit untuk dikurangi maka cara yang efektif untuk mengurangi rugi-rugi daya pada saluran transmisi adalah dengan menaikkan Kasus Kasus 1 Tegangan Kecil Pembangkit menyuplai daya P sebsear watt dengan tegangan V sebesar volt, maka arusnya adalah I = P / V = / 1000 = 10 A. Energi listrik tersebut disalurkan ke sistem transmisi sejauh 20 km dengan resistansi R penghantar sebesar 10 ohm, maka berapakah rugi-rugi dayanya?Jawaban P = I2 x R = 102 x 10 = watt rugi-rugi dayanya besarSehingga daya yang tersalurkan adalah – = 9000 wattKasus 2 Tegangan Tinggi Pembangkit menyuplai daya P sebsear watt dengan tegangan V sebesar volt, maka arusnya adalah I = P / V = / = 1 A. Energi listrik tersebut disalurkan ke sistem transmisi sejauh 20 km dengan resistansi R penghantar sebesar 10 ohm, maka berapakah rugi-rugi dayanya?Jawaban P = I2 x R = 12 x 10 = 10 watt rugi-rugi dayanya kecilSehingga daya yang tersalurkan adalah – 10 = 9990 wattDari dua contoh kasus diatas dapat dibuktikan bahwa dengan menaikkan tegangan listrik maka dapat mengurangi rugi-rugi daya pada saluran Mengurangi Jatuh Tegangan Pada Ujung Saluran TransmisiAlasan lain mengapa tegangan listrik harus dinaikkan terlebih dahulu sebelum disalurkan pada sistem transmisi adalah untuk mengurangi jatuh tegangan khususnya pada ujung saluran transmisi. Untuk lebih jelasnya kita ambil contoh kasus Kasus Kasus 1 Tegangan KecilRugi daya P = 1000 wattArus = 10 AMaka Jatuh TegangannyaV = P / I = 1000 / 10 = 100 volt Jatuh tegangan besarKasus 2 Tegangan KecilRugi daya P = 10 wattArus = 10 AMaka Jatuh TegangannyaV = P / I = 10 / 10 = 1 volt Jatuh tegangan kecilDari dua contoh kasus diatas dapat dibuktikan bahwa dengan menaikkan tegangan listrik maka dapat mengurangi jatuh tegangan pada ujung saluran transmisi3. Menghemat Biaya Penghantar KonduktorSelain dengan cara menaikkan tegangan untuk dapat mengurangi rugi-rugi daya juga dapat dilakukan dengan menurunkan resistansi penhantar. Ada tiga cara untuk menurunkan nilai resistansi penghantar, yaitu 1 dengan menggunakan penghatar dengan luas penampang besar, 2 menggunakan penghnatar untuk penyaluran pendek. 3 dengan menggunakan jenis penghantar yang rendah resistansi seperti penghantar berbahan emas namun harganya mahal. Ketiga cara tersebut tentunya tidak dapat dilakukan pada saluran transmisi maka dari itu solusinya untuk menurunkan rugi-rugi daya dan jatuh tegangan adalah dengan menaikkan tegangan listrik menggunakan transfromator step up di gardu induk. Tegangan yang tinggi membuat arus yang mengalir pada penghantar begitu kecil sehingga tidak perlu lagi menggunakan penghantar yang berpenampang besar atau yang berbahan itulah jawaban “Mengapa tegangan listrik harus dinaikkan terlebih dahulu sebelum ditransmisikan?” Semoga apa yang telah kami bagikan dapat bermanfaat bagi teman-teman semua, sekian dan terima kasih.
Makadi Indonesia tidak bisa ( Indonesia tegangan listrik nya 220Volt ) maka di perlukan Stepdown/up. Dengan kapasitas maksimal 1500 watt Merk DAICHI. Berat : 7.8 kg. Ukuran : 25 cm x 11 cm x 12 cm. Lambang 220v : di hubungkan ke listrik indonesia ( 220v ) Lambang 110v : di hubungkan ke alat elektronik ( 110v ) & sudah dapat kabel untuk di
March 29, 2023 8 min read Trafo step up adalah?☑️ Penjelasan lengkap apa yang dimaksud trafo step up & step down☑️ Ciri, Fungsi, Rumus, Simbol& perbedaannya☑️ Transformator atau trafo menjadi sesuatu yang sangat vital untuk berbagai peralatan yang memerlukan arus listrik. Pada umumnya, sebetulnya trafo sendiri dibagi menjadi dua, yakni trafo step down dan trafo step up. Transformator adalah bagian dari peralatan listrik statis yang mengubah energi listrik dari belitan sisi primer menjadi energi magnetik pada inti magnet transformator dan kembali menjadi energi listrik pada sisi transformator sekunder. Transformator step-up memiliki berbagai aplikasi dalam sistem kelistrikan dan saluran transmisi. Tentu saja setiap dari jenis tersebut mempunyai perbedaan tersendiri. Nah, kali ini tim akan membahas secara khusus mengenai apa itu trafo step up, fungsi dan juga ciri ciri trafo step up yang wajib anda ketahui. Apa Itu Trafo Step Up?Simbol Trafo Step UpRumus Trafo Step UpCiri Ciri Trafo Step UpFungsi Trafo Step UpPengertian Trafo Step DownCiri Trafo Step DownPerbedaan Trafo Step Down dan Step Up Apa Itu Trafo Step Up? Trafo step up adalah jenis trafo yang berperan untuk menaikkan tegangan dari kumparan primer ke kumparan sekunder dengan mengatur daya yang sama pada frekuensi pengenal di kedua kumparan. Tegangan transformator menaikkan atau menurunkan sesuai dengan rasio lilitan kawat primer ke sekunder, trafo step up ini memiliki peran khusus dalam menaikkan tegangan yang semula tegangan primer hingga menjadi tegangan sekunder. Penting sekali untuk diketahui, walaupun tegangannya dinaikkan tetapi daya listrik dan frekuensi akan tetap sama. Dapat dikatakan pula bahwa trafo step up tersebut adalah jenis trafo yang mempunyai lebih banyak lilitan pada bagian output atau kumparan sekunder. Trafo step up menggunakan arus AC ataukah DC? Trafo step-up merupakan konverter daya DC-ke-DC dimana tegangan output lebih besar dari tegangan inputnya. Cara kerja yang dipakai oleh trafo step up yaitu bekerja dengan menggunakan induksi elektromagnetik yang sesuai dengan hukum faraday dan loventz. Jika telah paham dengan rumusnya, maka cara kerja dari trafo step up yaitu dengan memperbesar rasio lilitan yang ada di primer dan sekunder. Sehingga, lilitan sekunder lebih banyak apabila dibandingkan dengan promernya. Komponen yang diperlukan untuk membuat trafo step up terdiri atas 3 komponen pokok yakni, kern inti besi, kawat tembaga kawat email, dan koker tempat melilit kawat. Berikut ini teknik dasar dalam membuat trafo step up. Menentukan Daya Trafo atau Besar Trafo yang Akan Dibuat Setelah menetapkan daya atau ukuran trafo yang akan dibuat, maka Anda dapat menentukan ukuran ini yang diperlukan. Menentukan Tegangan Sekunder dan Tegangan Primer Jika tegangan primer maupun sekunder telah ditentukan, maka hal ini bisa dijadikan sebagai pedoman guna menentukan diameter kawat yang akan Anda gunakan. Simbol Trafo Step Up Setiap jenis trafo memiliki simbol yang unik dan berbeda satu sama lain. Di bawah ini merupakan simbol yang dimiliki oleh trafo step up. Gambar simbol trafo step up Bisa kita lihat pada gambar simbol trafo step up diatas, terlihat bahwa ada banyak lilitan pada lilitan sekunder daripada lilitan primer pada trafo step-up. Dengan demikian, tegangan yang disuplai pada trafo sekunder lebih besar dari yang disuplai melintasi belitan primer. Karena prinsip kekekalan energi, transformator mengubah tegangan rendah, arus tinggi menjadi tegangan tinggi-arus rendah. Dengan kata lain, tegangan telah ditingkatkan. Sebuah transformator menyediakan isolasi galvanik dalam sistem kelistrikan. Karena dua fitur utama ini, transformator adalah bagian terpenting dari sistem kelistrikan dan menyediakan transmisi dan distribusi energi listrik yang ekonomis dan andal. Trafo dapat mentransfer energi di kedua arah, dari sisi HV ke LV serta sebaliknya. Itulah alasan mengapa ia dapat bekerja sebagai transformator step-up atau step-down tegangan. Kedua jenis transformator tersebut memiliki desain dan konstruksi yang sama. Secara teoritis, kita dapat mengoperasikan transformator apa pun sebagai tipe step-up dan juga step-down tergantung pada arah aliran energi yang masuk. Rumus Trafo Step Up Gulungan HV mengandung sejumlah besar belitan dibandingkan dengan belitan LV. Kawat belitan LV memiliki penampang yang lebih besar daripada kawat HV karena nilai arus yang lebih tinggi pada sisi LV. Biasanya, kami menempatkan belitan LV di dekat inti transformator, dan di atasnya, kami melilitkan belitan HV. Rasio belitan transformator n untuk transformator step up kira-kira sebanding dengan rasio tegangan. Secara matematis dinyatakan dengan
TrafoStep Up/ Down 2000 Watt Menaikkan Menurunkan Tegangan 220VAC to 110VAC. Nama Produk : Step Up/Down 2000 Watt ( Indonesia tegangan listrik nya 220Volt ) maka di perlukan Stepdown/up. Dengan kapasitas maksimal 2000 watt Merk DAICHI. ( Free ) kabel eterna 2 x1.5 + steker broco tingal di colok ke listrik 220 volt AC dan stop kontak 1
- fungsi, ciri-ciri, dan rumus transformator step upDalam bidang yang berhubungan dengan listrik, transformator step up adalah alat memiliki fungsi untuk menaikkan tegangan listrik bolak-balik AC sehingga tegangan yang dihasilkan menjadi lebih besar dari tegangan sumber. Sederhananya, transformator step up mampu menghasilkan tegangan sekunder yang lebih besar daripada tegangan Ciri-Ciri, dan Rumus Transformator Step UpSebelumnya masuk ke fungsi, ciri-ciri dan rumus transformator step up, kamu harus tahu dulu apa pengertian dari dikutip dari buku Mudah dan Aktif Belajar Fisika karya Dudi Indrajit 2007, transformator merupakan peralatan listrik yang bisa mengubah energi listrik menjadi bentuk energi lainnya. Adapun nilai dari tegangan listrik yang dihasilkan oleh transformator akan ditentukan seberapa besar kebutuhan energi listrik itu di transformator step up ternyata memiliki jumlah lilitan sekunder yang lebih banyak daripada jumlah lilitan primer. Hal inilah yang menyebabkan transformator step up mampu menaikkan tegangan. Umumnya transformator step up ini bisa kamu temukan di berbagai barang elektronika di rangkaian inverter, televisi maupun rangkaian yang membutuhkan tegangan listrik bagaimana ciri-ciri dari transformer step up ini?Ciri-Ciri Transformator Step UpTransformator step up memiliki tiga ciri, antara lainTegangan primer VP yang lebih kecil daripada tegangan sekundernya VS atau singkatnya VP Transformator Step UpRumus transformator step up tidak berbeda dengan rumus umum pada sebuah transformator, yaituRumus Hubungan Tegangan dan LilitanRumus Hubungan Lilitan dan Kuat ArusRumus Hubungan Kuat Arus dan TeganganVP = tegangan primer atau tegangan masukan voltVS = tegangan sekunder atau tegangan keluaran voltNP = jumlah lilitan sekunderNS = jumlah lilitan primerFungsi Transformator Step UpIlustrasi fungsi, ciri-ciri, dan rumus transformator step up. Sumber transformator step up yang utama tentu saja adalah untuk menaikkan tegangan listrik sehingga lebih besar dari tegangan sumber. Namun, ternyata ada beberapa fungsi yang perlu diketahui antara lain Ada di Pembangkit ListrikKalau disebutkan pembangkit listrik, pasti pada mengerti ya. Nah, di pembangkit listrik ini, transformator step up memiliki fungsi menaikkan tegangan listrik yang belum dikirimkan serta dihasilkan oleh generator pembangkit meminimalisir terjadinya perubahan dari jumlah energi listrik yang berubah menjadi energi kalor selama terjadinya prosedur transformator step up yang berikut adalah dalam menaikkan tegangan di rangkaian inverter push-pull. Di sini, inverter ternyata bisa menghasilkan tegangan listrik disesuaikan dengan elektronik seperti televisi memerlukan tegangan tinggi agar bisa menghasilkan gambar di layar kaca, apalagi untuk ukuran televisi tabung. Agar bisa menonton dengan nyaman tidak ada kendala saat tv dinyalakan maka tegangan dari sumber listrik rumah perlu untuk dinaikan dengan menggunakan transformator step penjelasan singkat mengenai fungsi, ciri-ciri, dan rumus transformator step up. Semoga penjelasan di atas cukup bisa dipahami. DNR
Tujuanmenaikkan tegangan ialah untuk memperkecilkerugian daya listrik pada saluran transmisi, dimana dalam hal ini kerugian dayaadalah sebanding dengan kuadrat arus yang mengalir (I kwadrat R). selalu digunakan tegangan setinggi mungkin, dengan menggunakan trafo-trafo step-up. Nilai tegangan yang sangat tinggi ini (HV,UHV,EHV) menimbulkan
Setiap petugas kelistrikan pasti tahu apa itu trafo atau transformator. Trafo berfungsi untuk mengubah tinggi-rendahnya tegangan listrik bolak balik AC / alternating current. Lalu untuk mengetahui besaran tegangan listrik yang masuk atau keluar, kita perlu menghitungnya menggunakan rumus transformator. Nah seperti apa rumus menghitung besar tegangan trafo? Untuk mengetahui beragam pembahasan detailnya, mari kita simak mulai dari pengertian, fungsi, bagian-bagian trafo, prinsip kerja, rumus, dan jenis-jenis transformator di bawah ini. Gambar Transformator Jelaskan apa yang dimaksud dengan transformator? Transformator adalah perangkat listrik pasif yang berfungsi untuk mentransfer energi listrik dari satu rangkaian listrik ke rangkaian listrik lain, bahkan untuk beberapa rangkaian listrik melalui induksi elektromagnetik. Dalam dunia kelistrikan transformator sering disebut dengan istilah trafo, mungkin biar lebih mudah kali ya hehe. Arus yang bervariasi dalam setiap kumparan transformator menghasilkan fluks magnet yang bervariasi dalam inti transformator, yang menginduksi gaya gerak listrik yang bervariasi pada kumparan lain yang melilit pada inti yang sama. Energi listrik dapat ditransfer antara kumparan yang terpisah tanpa koneksi logam konduktif antara kedua sirkuit. Hukum induksi Faraday, ditemukan pada tahun 1831, menjelaskan efek tegangan yang diinduksi dalam setiap kumparan karena perubahan fluks magnet yang dikelilingi oleh kumparan. Fungsi Transformator apa fungsi transformator? Fungsi transformator adalah sebagai perangkat yang dapat mengubah besaran listrik tegangan pada sebuah rangkaian. Terdapat 2 fungsi dari transformator yang dapat Anda ketahui dibawah ini. 2 fungsi transformator adalah Transformator berfungsi untuk menaikkan tegangan listrik disebut dengan trafo step-up. Transformator berfungsi untuk menurunkan tegangan listrik disebut dengan trafo step-down. Bagian-Bagian Transformator Sebelum memahami lebih jauh tentang trafo dan cara menghitungnya, alangkah lebih baik jika mengenal bagian-bagian dari transformator terlebih dahulu. Setidaknya, ini akan membantu kita lebih memahami cara kerja dari setiap komponen yang terdapat pada sebuah Trafo. Bagian-bagian transformator adalah Kumparan primer Np Kumparan sekunder Ns Inti besi inti magnetik Bagaimana, belum cukup mempunyai gambaran mengenai bagian-bagian trafo? Agar lebih mudah dalam memahaminya, mari kita perhatikan gambar transformator berikut ini! Gambar bagian-bagian Transformator Cara Kerja Transformator Adapun cara kerja transformator adalah sebagai berikut Proses awal yakni terjadi saat tegangan awal akan masuk melalui kumparan primer. Lalu setelah itu kemudian hasilnya akan mengalir melalui kumparan sekunder. Sementara itu, inti besi akan membuahkan medan magnet saat terjadi perubahan tegangan arus listrik. Prinsip Kerja Transformator Gambar prinsip kerja transformator Prinsip kerja transformator adalah sebagai perangkat listrik yang berfungsi untuk memulai proses perpindahan arus listrik melalui induksi elektromagnetik. Prinsip kerja transformator adalah Tegangan yang dialirkan melaui kumparan primer ini nantinya akan menimbulkan medan magnet. Sementara itu medan magnet seperti fluks magnet pada inti besi juga akan mengalami perubahan. Hal tersebut dipicu karena adanya arus AC yang masuk. Selanjutnya, fluks magnet tersebut akan bergerak melewati kumparan sekunder. Hasil akhirnya tentu saja akan terjadi induksi gaya gerak listrik GGL. Rumus Transformator Anda kini sudah mengetahui apa itu trafo dan bagaimana cara kerja dari transformator, bukan? Lalu bagaimana rumus matematika yang bisa digunakan untuk menghitung trafo? Secara umum persamaan matematis atau rumus untuk menghitung trafo dituliskan sebagai berikut ini. Gambar rumus transformator Keterangan Vp = tegangan pada lilitan primer V Vs = tegangan pada lilitan sekunder V Np = jumlah lilitan primer Ns = jumlah lilitan sekunder Dengan rumus transformator di atas kita bisa mengetahui tegangan yang masuk maupun yang keluar. Tidak hanya itu saja, menggunakan rumus trafo ini juga bisa digunakan untuk menentukan jumlah lilitan yang terpasang pada inti besi. Jenis Transformator Berdasarkan Level Tegangan Gambar transformator Step-Up dan Step-Down Trafo adalah alat yang berfungsi untuk mengubah tegangan baik menaikkan atau menurunkan tegangan listrik. Jenis-jenis transformator berdasarkan level tegangannya adalah Trafo Step-Up dan Step-Down. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai setiap jenis tranformator berdasarkan level tegangannya, simak penjelasannya dibawah ini. 1. Transformator Step-Up Trafo step-up adalah jenis tranformator yang berfungsi untuk menaikkan tegangan arus listrik bolak-balik. Untuk mengenalinya, Anda bisa mempelajari beberapa karakteristik transformator step-up berikut ini Besaran tegangan yang terdapat di kumparan sekunder umumnya nilainya jauh lebih tinggi. Terutama jika dibandingkan dengan besar tegangan pada kumparan primer Vs > Vp. Besaran arus listrik yang berjalan memasuki kumparan primer akan mempunyai nilai yang lebih tinggi dibandingkan kumparan sekunder Ip > Is. 2. Transformator Step-Down Trafo step-down adalah jenis transformator yang berfungsi untuk menurunkan besar tegangan arus listrik. Kita bisa mengetahui ciri-ciri transformator step-down melalui beberapa poin di bawah ini. Besaran tegangan pada kumparan primer umumnya mempunyai nilai yang lebih tinggi dibandingkan kumparan sekunder Vp > Vs. Lilitan yang terdapat pada kumparan primer lebih banyak dibandingkan kumparan primer Np > Ns. Arus listrik yang memasuki kumparan primer lebih kecil dibandingkan kumparan sekunder Ip < Is. Rumus Transformator Step-Up dan Step-Down Rumus trafo step up dan step-down biasanya memakai persamaan matematis yang sudah disebutkan sebelumnya. Sementara itu, rumus transformator lain yang perlu Anda ketahui yaitu rumus efisiensi transformator. Lalu apa pentingnya kita harus mengetahui rumus transformator tersebut? Nah jawabannya yakni hanya melalui rumus tersebutlah kita bisa mengetahui seberapa efisien daya yang dipakai pada sebuah trafo. Cara yang digunakan untuk mengetahuinya yakni dengan membandingkan antara daya masuk Pin dengan daya yang dikeluarkan Pout. Mudahnya, kita bisa mencari nilai efisiensi trafo dengan memakai rumus efisiensi transformator berikut ini. Gambar rumus efisiensi transformator Keterangan η = efisiensi transformator % Ps = daya kumparan sekunder W Pp = daya kumparan primer W Is = kuat arus kumparan sekunder A Ip = kuat arus kumparan primer A Berdasarkan hasil perhitungan dari rumus efisiensi transformator, apabila menghasilkan nilai 100%, artinya besaran daya kumparan primer sama dengan kumparan sekunder. Kondisi ini disebut juga sebagai transformator ideal, ya? Nah untuk rumus matematis dari trafo ideal ini tidaklah sama. Sebagai contoh, kita bisa menuliskan rumus transformator ideal sebagai berikut. Gambar rumus Transformator Ideal Namun, bagaimana apabila nilai yang diperoleh justru kurang dari 100%? Ini berarti telah terjadi kehilangan daya atau disebut trafo tidak ideal. Untuk menghitungnya Anda perlu menggunakan rumus trafo tidak ideal. Adapun rumus transformator tidak ideal dapat dituliskan sebagai berikut. Gambar Rumus Transformator Tidak Ideal Keterangan Ph = daya listrik yang hilang W Mengenal Jenis -jenis Transformator Gambar Jenis-jenis Transformator Sebenarnya, jenis transformator tidak hanya trafo jenis step-up dan step-down saja, ada beberapa jenis transformator lainnya yang bisa dijadikan opsi. Jenis-jenis transformator adalah Intermediate Frequency IP. Transformator Pulsa. Transformator Adaptor. Autotransformator. Transformator Isolasi. Autotransformator Variable. Trafo Toroid atau Donat. Simak penjelasan selengkapnya dari setiap jenis transformator yang ada dibawah ini. 1. Intermediate Frequency IP Intermediate frequency atau trafo IP adalah jenis transformator yang berfungsi untuk memperkuat frekuensi menengah. Umumnya yaitu dengan besaran 10,7 MHz. Kita akan mudah menemukan trafo jenis ini di radio AM atau FM. 2. Transformator Pulsa Transformator pulsa adalah jenis transformator yang didesain khusus untuk memberikan keluaran gelombang pulsa. Untuk medianya, jenis transformator pulsa ini umumnya menggunakan inti besi. Dimana cara kerja transformator pulsa adalah Arus utama nantinya akan mengalir hingga titik tertentu dan menyebabkan fluks magnet terhenti jenuh. Akibatnya, pada kumparan sekunder tidak menghasilkan GGL induksi. Dengan begitu, keluaran dapat dihasilkan dimana pada saat yang bersamaan arus yang mengalir pada kumparan primer berbalik arah. 3. Transformator Adaptor Jenis trafo adaptor ini juga disebut dengan istilah power supply catu daya. Dimana fungsi utama dari transformator adptor adalah untuk mengubah tegangan arus AC menjadi DC. Power supply ini sendiri umumnya banyak digunakan untuk kebutuhan rumah tangga. Misalnya saja yaitu untuk menurunkan tegangan dari listrik PLN menuju alat-alat elektronik. Jenis transformator ini memungkinkan untuk digunakan pada kebutuhan industri skala menengah. 4. Autotransformator Jenis transformator yang berfungsi untuk menaikkan tegangan yaitu autotransformator. Namun, alat ini tidak mampu melakukannya berkali-kali lipat. Uniknya, jenis trafo yang satu ini hanya tersusun atas satu lilitan saja. Jadi, ummnya lilitan primer dan sekundernya nantinya akan disusun menjadi satu bagian saja. Kelebihan menggunakan autotransformator yaitu ukurannya lebih kecil dibandingkan jenis trafo lainnya. Dan yang paling dipertimbangkan yakni resiko kerugian pemakaiannya tergolong lebih rendah. Tentu saja pertimbangan ini dinilai lebih menguntungkan jika dibandingan dengan trafo dua kumparan lainnya. 5. Transformator Isolasi Transformator isolasi adalah jenis trafo yang dimanfaatkan untuk pemasangan isolasi dua kalang. Dimana keduanya nantinya akan mempunyai nilai besaran tegangan listrik yang sama atau sebanding. Hal ini disebabkan karena ada kesamaan jumlah antara lilitan sekunder dan lilitan primer yang digunakan. 6. Autotransformator Variable Autotransformator variable merupakan salah satu jenis trafo yang bisa diubah pada bagian sadapan tengahnya. Kondisi ini tentu memungkinkan terjadinya perubahan pada jumlah lilitan primer maupun sekunder itu sendiri. 7. Trafo Toroid atau Donat Trafo toroid adalah jenis transformator yang memiliki bagian inti berbentuk lingkaran. Dimana pada inti tersebut dililit dengan batang ferit sekunder dan kawat tembaga. Trafo toroid ini juga dikenal sebagai trafo donat atau trafo cincin. Komponen jenis ini umumnya juga mudah ditemukan di beragam barang yang ada di sekitar. Misalnya saja produksi alat-alat elektronik seperti kulkas, air conditioner, dan televisi. Selain itu, jenis trafo ini juga ditemukan pada perangkat radio yang memasang trafo toroid di dalamnya. Yang tidak kalah menarik, ternyata Anda bisa merangkai trafo donat sendiri. Untuk melakukannya, Anda perlu memahami rumus trafo toroid yang terdiri dari beberapa rumus. Langkah awalnya yakni melakukan perhitungan pada jumlah lilitan, diameter primer lalu menuju tahapan selanjutnya. 8. Transformator Tiga Fasa Trafo tiga fasa adalah gabungan dari tiga jenis transformator, dimana lilitan primernya menghubung satu sama lain. Hal ini termasuk juga pada lilitan sekunder dalam konfigurasi tetap. Jenis trafo tiga fasa biasanya digunakan untuk pemasangan instalasi listrik bertegangan besar. Contohnya saja seperti untuk keperluan industri yang nilai produksinya dilakukan dengan skala besar. Kesimpulan Dari penjelasan di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa transformator adalah komponen elektronik yang berfungsi dalam menurunkan atau menaikkan tegangan listrik bolak balik AC. Demikian penjelasan tentang trafo mulai dari pengertian, gambar, fungsi, bagian, prinsip kerja, rumus, dan berbagai macam jenis transformator. Semoga penjelasan di atas cukup membantu Anda memahami apa itu trafo dan bisa menerapkan transformator sesuai dengan fungsinya.
11spq. 9jqrxp70ep.pages.dev/4359jqrxp70ep.pages.dev/4039jqrxp70ep.pages.dev/2229jqrxp70ep.pages.dev/4239jqrxp70ep.pages.dev/5399jqrxp70ep.pages.dev/2089jqrxp70ep.pages.dev/3139jqrxp70ep.pages.dev/25
apa tujuan menaikkan tegangan listrik dengan trafo step up